Mengenal PTSD Sebuah Gejala Traumatis Yang Seringkali Tak disadari Korban Kejahatan

 

Oleh: Khofifah D Wulan, Ketua HMP HTN STIT Al-Ibrohimy

Setelah memperingati hari penyandang disabilitas internasional pada 03 Desember 2024 lalu, kita digegerkan dengan berita penyandang disabilitas melakukan tindak asusila yang dilakukan I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), pemuda asal kota Mataram  Nusa Tenggara Barat (NTB) yang viral karena kasus pelecehan.

Pertanyaan yang banyak muncul di publik adalah apakah korban tidak bisa melawan atau lari? Apakah agus buntung menggunakan ilmu hitam/menghipnotis korban?

Menanggapi tuduhan itu, Agus tentu saja membantahnya. "Saya berani bersumpah di hadapan semua orang bahwa saya tidak punya ilmu apa-apa," tegas Agus pada Jumat (13,12, 2024).

Gusti Ayu Aripadni ibu dari agus buntung juga menegaskan bahwa anaknya tidak memiliki ilmu hitam. "Anak saya tidak punya ilmu apa-apa, dia hanya berbicara dari hati dan jujur," ungkap Gusti Ayu baru-baru ini, untuk mendukung pernyataan Agus buntung sebelumnya.

1 dari 18 kuasa hukum Agus buntung menyatakan bahwa "mereka melakukannya atas dasar suka sama suka" ungkap amiruddin, pernyataan tersebut dibenarkan oleh agus buntung dan menjadi kontroversial di kalangan masyarakat.

Pihak kepolisian sangat berhati-hati dalam menangani kasus ini karna melibatkan dua kelompok rentan yaitu penyandang disabilitas dan wanita sebagai korban.

Namun yang perlu kita perhatikan dalam kasus ini adalah bagaimana cara Agus buntung memenjarakan psikis para korbannya sehingga mereka mau diperbudak, bukan hanya raganya yang menjadi korban akan tetapi yang paling berbahaya dan rentan adalah psikis dan mental para korban, trauma berkepanjangan inilah yang menjadi pemicu Post Traumatic Stress Disorder.

ilustrasi : https://designer.microsoft.com/editor

Post Traumatic Stress Disorder atau yang biasa dikenal dengan sebutan PTSD adalah kondisi masalah mental yang terjadi karena seseorang mengalami kejadian traumatis. Kejadian traumatis yang umumnya menyebabkan PTSD adalah kecelakaan, pelecehan seksual, mengalami kekerasan fisik, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara untuk menangani post Traumatic Stress Disorder? Sayangnya, tidak ada cara untuk mempercepat proses penyembuhan dari trauma tersebut, setiap individu bergerak dengan kecepatannya sendiri dan memiliki kesiapannya sendiri untuk menghadapi rasa sakit dan penderitaan.

Kabar baiknya adalah intensitas rasa sakit emosional selalu berkurang seiring berjalannya waktu, namun ada beberapa cara untuk mengobati PTSD yaitu:

  1. Bicara kepada keluarga, teman atau orang-orang terdekat mengenai kejadian yang membuat anda trauma.
  2. Melakukan psikoterapi jika gejala yang dialami tergolong parah maka dokter akan menggabungkan antara psikoterapi dan obat-obatan.

Selain itu, harus ada kesadaran penuh bagi masyarakat untuk melakukan berbagai cara  pencegahan seperti menghindari tempat berbahaya, membatasi komunikasi dengan orang asing dan tidak menaruh kepercayaan penuh kepada orang yang baru dikenal agar tidak lebih banyak lagi korban seperti kasus Agus.

Masyarakat juga harus lebih berempati pada para korban, hal ini dapat membantu mempercepat kesembuhan para korban dari PTSD.

Posting Komentar

0 Komentar